Konsel, Spotwarta.com – Revitalisasi bahasa daerah adalah sebagai bentuk upaya memperlambat laju kepunahan bahasa daerah. Kepunahan bahasa daerah di seluruh dunia lambat laun adalah sebuah keniscayaan akibat banyak faktor. Yang bisa dilakukan saat ini untuk memperlabatnya, adalah merevitalisasi.
Sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan bahasa daerah, Kepala SMP Negeri 8 Konawe Said, S.Pd, M.Pd, melazimkan berbahasa daerah tolaki pada saat apel pagi setiap hari.
“Hal tersebut kami lakukan untuk memperkenalkan bahasa daerah tolaki kepada siswa yang bukan penduduk asli atau siswa pindahan dari luar daerah, agar mereka tau bahwa penduduk asli di Konawe Selatan, Kota Kendari, Konawe, Konawe Utara, Kolaka Timur, dan Kabupaten Kolaka adalah suku tolaki,” ungkapnya saat ditemui jurnalis SpotWarta.com, Kamis (18/07/2024)
Said juga menambahkan bahwa pohon yang berada dilingkungan sekolah akan di buatkan label dengan bahasa daerah tolaki sesuai dengan nama pohon itu.
“Dan bukan saja pohon ruang serta kursi dan meja kita akan kami label sebagai pelajaran dasar siswa yang baru,” terangnya.
Lebih lanjut, Said menegaskan bahwa menerapan berbahasa daerah dilingkungan sekolah di masing masing daerah diseluruh wilayah indonesia mengacu pada permendikbud nomor 79 Tahun 2014.
“Mulok adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan local dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal,” tutupnya. (Bang Jum)